teori atom dalton

Teori atom dalton
  1. Atom merupakan partikel terkecil yang tak dapat dipecah lagi
  2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
  3. Senyawa terbentuk bila atom bergabung satu sama lain
  4. Reaksi kimia hanya melibatkan penataulangan atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Penemuan proton adalah dari sinar terusan dari tabung sinar katoda (CRT). Sifatnya menjauhi kutub positif. Selain itu, adanya ramalan dari Rutherford bahwa dalam atom tidak hanya partikel negatif dan positif saja. Bagaimanakah Rutherford menyatakan seperti itu? Simak iniDari Postingan yang lalu, kita telah mengetahui bahwa elektron ditemukan lewat tabung sinar katoda (Catode Rays Tube). Sinar yang tidak terlihat itu pada mulanya mendekati kutub positif, dan ternyata adalah elektron.

Sir Joseph John Thomson atau lebih dikenal sebagai J.J Thomson (1856-1940) adalah seorang ilmuwan yang lahir di Creetham Hill, pinggiran kota Manchester pada tanggal 18 Desember 1856, di mana ia diangkat sebagai profesor fisika eksperimental sejak 1884. Penelitiannya membuahkan penemuan elektron.

penemu neutron adalah james chadwick...
dua puluh tahun sesudah eksperimen rutherford keberadaan partikel itu baru ditemukan oleh james chadwick (1932). Penemuan itu didasarkan pada eksperimennya menembakkan partikel alfa pada lempeng berelium. Eksperimen itu menunjukkan bahwa setelah ditembakkan tidak terpengaruh oleh medan listrik dan medan magnet. Partikel itu oleh Chadwick dinamakan neutron.

== Neutron: James Chadwick (1932) ==
== proton: ernest rutherford (1918) == == Proton: Ernest Rutherford (1918) ==
== nucleus: ernest rutherford == == Inti: Ernest Rutherford ==
== electron: john joseph thomson (1897) == == Elektron: john joseph Thomson (1897) ==
== atom: john dalton == == Atom: == john Dalton

Ernest Rutherford sering kali dikaitkan dengan penemuan proton. Pada tahun 1918, Rutherford menyedari bahawa apabila zarah alfa ditembak ke atas gas nitrogen, pengesan sinarannya mempamerkan tanda-tanda kehadiran nukleus hidrogen. Rutherford mengesahkan bahawa hidrogen ini hanya boleh hadir daripada gas nitrogen tersebut, dan maka dengan itu nitrogen mengandungi nukleus hidrogen. Dia kemudiannya mencadangkan bahawa nukleus hidrogen, yang diketahui mempunyai nombor atom 1 adalah zarah asas.
Sebelum Rutherford, Eugen Goldstein telah meneliti sinar terusan, yang mengandungi ion-ion bercas positif. Selepas penemuan elektron oleh J.J.Thomson, Goldstein mencadangkan bahawa memandangkan atom adalah bersifat neutral dari segi cas elektriknya, sudah pasti terdapat zarah bercas positif dalam sesuatu atom dan dia berusaha mengkajinya. Dia menggunakan sinar terusan yang diperhatikan bergerak melawan arah aliran elektron dalam tiub sinar katod. Apabila elektron tersebut dialihkan dari zarah-zarah dalam tiub sinar katod, ia menjadi zarah bercas positif dan bergerak ke arah katod. Kebanyakkan zarah bercas tersebut melintasi katod, lalu ia ditebuk dan menghasilkan sinaran di atas kaca tersebut. Pada saat ini, Goldstein percaya bahawa dia telah menjumpai proton. Apabila dia mengira nisbah cas kepada jisim zarah baru ini, nilainya adalah berlainan apabila gas yang digunakan ditukar (dalam kes elektron, nilai yang dijumpai adalah sama walaupun gas yang digunakan dalam tiub sinar katod adalah berbeza). Sebabnya adalah sangat mudah. Apa yang disangkakan proton oleh Goldstein ialah sebenarnya ion. Dia berputus asa dengan tugas ini dan berjanji yang “ dia akan kembali.“ Namun, dia mengendahkan janjinya.
Sir Joseph John Thomson atau lebih dikenal sebagai J.J Thomson (1856-1940) seorang Fisikawan Inggris telah berhasil memperoleh hadiah Nobel Fisika pada tahun 1906 atas penemuan elektron.
Dalam penelitiannya dia mempelajari bahwa tabung katoda pada kondisi vakum parsial (hampir vakum) yang diberi tegangan tinggi akan mengeluarkan “berkas sinar” dimana Thomson menyebut sinar ini sebagai “berkas sinar katoda” disebabkan berkas sinar ini berasal dari katoda (elektroda negative).B
Berkas sinar katoda ini apabila didekatkan dengan medan listrik negative maka akan dibelokan (berkas sinar katoda ini tertolak oleh medan negative), berdasarkan hal ini maka Thomson menyatakan bahwa berkas sinar katoda itu adalah partikel-partikel yang bermuatan negative yang ia sebut sebagai “corpuscle”.
Dia juga meyakini bahwa corpuscle itu berasal dari atom-atom logam yang dipakai sebagai elektroda pada tabung katoda. Dengan menggunakan jenis logam yang berbeda-beda sebagai elektroda yang dia gunakan pada tabung katoda maka percobaan Thomson tetap menghasilkan berkas sinar katoda yang sama.
Akhirnya Thomson menyimpulkan bahwa setiap atom pasti tersusun atas corpuscle. Corpuscle yang ditemukan oleh Thomson ini kemudian disebut sebagai “electron” oleh G. Johnstone Stoney. Dari asumsi tersebut dia akhirnya meyakini bahwa atom sebenarnya tidak berbentuk masiv (berbentuk bulatan yang pejal) akan tetapi tersusun atas komponen-komponen penyususn atom.
Di alam atom berada dalam keadaan yang stabil dan memiliki muatan yang netral, dengan demikian Thomson lebih lanjut mengasumsikan bahwa didalam atom itu sendiri pasti terdapat bagian yang bermuatan positif. Dari asumsi tersebut maka Thomson mengajukan struktur atom sebagai bulatan awan bermuatan posistif dengan elektron yang terdistribusi random di dalamnya. (lihat gambar)


Model atom Thomson ini lebih dikenal sebagai “plum pudding model” atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “model roti kismis”. Untuk memudahkan membayangkan model atom ini maka Anda harus membayangkan sebuah roti dalam bentuk bola yang didalamnya terdapat kismis yang menyebar merata secara random.

0 komentar: